Penulis: Sekretariat Mosintuwu

Di hutan Poso yang lebat, di berbagai jenis pohon yang rindang, hidup beragam jenis burung. Suara burung-burung ini selalu menyemarakkan suasana hutan. Burung-burung ini juga suka bersolek dan berpesta. Tidak heran ketika mereka menunjukkan bagian badan mereka yang warna warni itu memperindah hutan. Salah satu burung yang terlihat sangat menonjol adalah burung Kum-kum. Burung Kum-kum itu bernama Pune. Pune memiliki hiasan putih di bagian dadanya. Hiasan itu menyerupai kalung putih yang indah. Pune memberi nama hiasan di dadanya itu Pantego. Pune sering memamerkan pantego miliknya di setiap pesta antar burung yang dihadirinya. Suatu hari, datang undangan pesta di pohon tempat…

Read More

Di sebuah desa di kaki bukit Pompangeo, hidup seorang anak perempuan bernama Be’a. Dia adalah anak satu-satunya dari pasangan Datu dan Ndoi Datu. Sejak lahir, Bea tidak disukai ayahnya karena dia perempuan. Meskipun demikian Be’a tetap sayang kepada kedua orang tuanya. Be’a tumbuh menjadi anak perempuan yang baik hatinya sehingga dia memiliki banyak teman. Teman-teman Be’a tidak saja manusia, tapi juga para binatang. Kebiasaannya bergaul dengan para binatang, membuat Be’a bisa mengerti apa yang disampaikan para binatang. Suatu pagi, Be’a terbangun dari tidurnya karena mendengar suara ayah dan ibunya beradu pendapat. Lamat lamat terdengar di telinganya, Ibu marah karena sang…

Read More

Jauh di atas perbukitan yang membentang di sekeliling danau Poso, terdapat sebuah desa yang dikelilingi pepohonan rindang. Sungguh indah dan sejuk desa itu. Desa itu bernama Desa Tuwu. Batuan kerikil memenuhi seluruh jalanan di desa. Rumah-rumah berdinding bambu, beratap rumbia menghiasi kanan kiri jalan di desa itu., Sungguh menarik dipandang mata. Namun sayang, ada pengganggu di desa kecil itu. Namanya, Walesu. Dia tikus berbulu putih dan lebat. Tikus ini selalu saja mencuri makanan para penduduk Desa Tuwu. Padi, nasi, dan makanan lainnya bisa hilang tiba-tiba diambil Walesu. Meski Walesu gemuk, tapi dia lincah dan gesit sekali. Sudah tak terhitung berapa…

Read More

Di hutan Poso yang lebat, hidup sekumpulan hewan yang tinggal di pepohonan. Salah satu kumpulan hewan itu adalah monyet hitam. Mereka tinggal di pepohonan yang tinggi, besar, dan bercabang banyak. Monyet hitam sangat suka bergelantungan dan melompat dari satu pohon ke pohon yang lain. Salah satu monyet hitam yang terkenal di hutan itu, bernama Boti. Tubuhnya tinggi, besar, dan kekar. Bulu di seluruh tubuh Boti berwarna hitam gelap yang mengkilap. Boti terkenal karena dia memiliki suara yang merdu. Keindahan suara membuatnya sangat percaya diri. Dia tinggal di sebuah pohon sagu yang besar dan tinggi dengan lubang menganga di tengah batang…

Read More

Pada zaman dahulu, Danau Poso terlihat seperti sebuah permata. Penduduk di sekeliling danau memberi istilah Matiandano atau permata danau. Kabut yang menyelimuti pegunungan di sekeliling danau, seperti kapas yang indah. Jika matahari terbit, sinarnya menimbulkan efek keindahan danau yang menakjubkan. Saat matahari tenggelam, cahaya jingga membentuk pemandangan yang indah. Ketika malam tiba, cahaya bulan memantul indah di permukaan air tenang. Seolah berada di negeri dongeng. Namun, di balik keindahan tersebut, ada sesuatu yang misterius di Danau Poso. Dibalik ketenangan air Danau Poso yang berwarna jernih, tersembunyi sebuah kerajaan. Kerajaan yang dihuni oleh makhluk-makhluk gaib penjaga danau. Kerajaan tersebut dikenal dengan…

Read More

Dahulu kala di tepi Danau Poso, terdapat sebuah desa bernama Desa Lalambatu. Di desa ini hidup sebuah keluarga kecil yang bahagia. Si bapak bernama Rugalia, si ibu bernama Sinolidi. Sinolidi dikenal oleh seluruh kampung karena suaranya yang merdu. Keduanya dikaruniai seorang anak perempuan yang cantik. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang sangat tampan. Masyarakat Desa Lalambatu memiliki tradisi saling membantu dalam banyak hal, termasuk dalam berkebun. Tradisi ini bernama Mesale. Dalam bahasa suku Pamona, Mesale artinya bekerja sama atau saling membantu Saat Mesale, setiap keluarga akan mengutus salah satu anggota untuk pergi ikut bekerja di kebun. Tradisi ini sudah dilaksanakan…

Read More

Di sebuah kampung yang terletak di tepi danau Poso, hiduplah seorang perempuan paruh baya bernama Dilana. Dia dikenal tertutup dan pendiam. Aktivitasnya lebih banyak di rumah. Meski demikian, Dilana juga dikenal sangat rajin berkebun dan memancing di sungai. Warga di kampung juga beberapa kali melihatnya di pasar, saat menjual hasil kebun dan ikan hasil memancingnya. Dilana tinggal di rumah panggung di tepi danau. Dia tinggal bersama seekor kucing bernama Nggaru. Nggaru berbulu putih bersih dan tubuhnya sedikit gemuk. Dilana sangat menyukai kucingnya dan sering mengajaknya bermain. Nggaru adalah satu-satunya teman bagi Dilana. Pada suatu sore sepulang dari kebun, setelah membersihkan…

Read More

Dahulu kala, di Poso terdapat sebuah kerajaan di tepi danau yang indah dikelilingi pegunungan yang membentang. Kerajaan itu bernama Pamona. Seluruh rakyatnya hidup tentram dan makmur karena dipimpin oleh Raja Rumbenunu yang adalah pemimpinnya, seorang raja yang ramah, baik hati, dan bijaksana. Mata pencaharian rakyat Pamona adalah bertani dan nelayan danau. Raja sering turun ke lahan pertanian secara langsung untuk mengajarkan cara bercocok tanam. Raja dikenal cerdas tentang ilmu pertanian. Selaras dengan musim panen, semua lahan pertanian di Pamona selalu melimpah. Raja Rumbenunu juga mengajarkan nilai kebaikan kepada rakyatnya. Ia langsung mencontohkan budaya hidup tolong menolong yang disebut tuwu malinuwu…

Read More